Perpustakaan MAN 1 BANJARMASIN

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Hujan.

Text

Hujan.

Tere Liye - Nama Orang;

"Dalam kehidupan Lail, hal-hal penting selalu terjadi saat hujan, juga seperti saat itu, saat Lail berdiri menatap ke luar jendela plastik rumah-rumahan berwarna oranye, menatap hujan yang makin deras, seolah menyampaikan dukacita bagi penduduk kota."
Saat buku ini dikabarkan akan terbit, aku sangat menantikannya karena Tere Liye adalah salah satu penulis lokal favoritku. Akan tetapi cukup disayangkan karena aku tidak sepenuhnya puas dengan alur ceritanya. Buku ini menggunakan setting waktu di masa depan, yaitu pada tahun 2040-an saat segalanya di dunia ini sudah jauh lebih canggih daripada yang ada sekarang. Kisahnya diawali dengan bencana yang menimpa bumi, sehingga masyarakat harus bertahan hidup dengan berbagai macam kesulitan. Karakter utamanya, Lail, menjalani hari-harinya bersama Esok yang telah menyelematkan hidupnya. Pada awalnya, Lail hanya mengangggap Esok sebagai teman terbaiknya; namun seiring dengan tahun-tahun yang berlalu, ia sadar bahwa baginya Esok jauh lebih penting daripada itu. Selain mengikuti perjalanan cinta Lail, ceritanya juga memperkenalkan pembaca pada Maryam, sahabat sekaligus orang yang melalui banyak hal bersama Lail.

Alur ceritanya sendiri lebih banyak fokus kepada dampak bencana serta bumi yang sedang menuju ke kehancuran; padahal aku lebih tertarik pada perkembangan hubungan antar-karakter dan pergolakan emosi yang mereka alami. Aku merasa beberapa bagian ceritanya terasa seperti diulang-ulang, sehingga membuat alurnya terasa berjalan lambat. Untungnya, alur maju-mundur yang digunakan oleh penulis berhasil terus membuatku penasaran tentang alasan sebenarnya mengapa Lail memutuskan untuk menghapus ingatannya tentang hujan. Aku juga sangat suka dengan ending-nya yang berhasil membuatku tegang dan khawatir apa yang akan terjadi. Kisahnya ditutup dengan manis dan tidak lupa juga meninggalkan sebuah pesan tentang menerima serta merelakan.
"Tapi tidak mengapa. Toh semua akan kalah oleh waktu. Ibu belajar banyak bahwa sebenarnya hanya orang-orang kuatlah yang bisa melepaskan sesuatu, orang-orang yang berhasil menaklukkan diri sendiri. Meski terasa sakit, menangis, marah-marah, tapi pada akhirnya bisa tulus melepaskan, maka dia telah berhasil menaklukkan diri sendiri."
Karakter-karakter yang ada dalam buku ini tidak ada yang terlalu spesial untukku. Yang paling berkesan untukku adalah karakter Maryam, karena menurutku ia adalah seorang sahabat yang sejati—yang selalu bersedia membantu bahkan menyadarkan Lail saat dibutuhkan. Justru bagiku karakter utamanya, Lail, malah terasa sedikit menyebalkan. Atau lebih tepatnya membuatku geregetan dengan cara pikirnya. Dan sebenarnya tidak ada yang buruk tentang karakter Esok, aku hanya merasa ia adalah karakter yang standar dan tidak meninggalkan kesan berarti untukku.

Secara keseluruhan, aku bisa menikmati buku ini dengan baik dari awal hingga akhir karena aku terus dibuat penasaran tentang apa yang sesungguhnya terjadi pada Lail. Banyaknya detail tentang dunia serta teknologi di masa tahun 2040-an tidak begitu mendukung perkembangan ceritanya. Oleh karena itulah aku mengharapkan alur cerita yang menelusuri lebih jauh karakter serta perasaan yang mereka lalui. Mengesampingkan beberapa kekecewaanku, Hujan mengangkat tema cerita yang cukup menarik dan berhasil menggugah imajinasiku tentang apa yang bisa saja terjadi di masa depan.


Ketersediaan
P05458S813 Ter HMy Library (200)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
813 Ter H
Penerbit
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama., 2016
Deskripsi Fisik
5,318 hlm; 13,5 x 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-03-2478-4
Klasifikasi
813
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet. 14
Subjek
Fiksi
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan MAN 1 BANJARMASIN
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin adalah sekolah tingkat menengah sederajat SMU yang berciri khas Agama Islam di bawah Departemen Agama. Madrasah ini dahulunya Sekolah Persiapan IAIN ( SP IAIN ) yang dinegerikan menjadi MAN 1 Banjarmasin pada tahun 1977 dan merupakan MAN tertua di kota Banjarmasin

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik