Label novel pembangun jiwa pada jilidnya dan predikat sastra islami yang diberikan oleh para pembacanya, tidak membuat novel ini menjadi sebuah pemaksaan dogmatis yang kering. Amanat atau pesan yang disampaikan tidak terasa menggurui. Suasana yang dibangun diperkuat dengan penggunaan bahasa Arab formal (fusha) dan informal ('amiyah) hampir dalam setiap paragrafnya. Sehingga memberikan perspektif dan ilmu baru bagi sidang pembaca.