Text
Sajadah: Lelaki yang berjalan menuju wajah kekasihnya
Sajadah hijau terhampar begitu luas, topi-topi caping tidak pandai akting demi keperluan yang penting. Hanya bungkam seribu bahasa karena ditodong Sang Penguasa. Tak banyak bicara, karena harimau siap memangsa. Tunduk dan patuh terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat manusia, padahal yang membuatnya sendiri tidak menaati apa yang dibuat. Sengsara dan sengsara, menerima dan menerima, tipu sana tipu sini, semua kena tipu demi perut terpenuhi susu dan keju.”
***
“Tapi, kebanyakan telinga tidak digunakan untuk mendengar ayat-ayat-Nya, dan matanya tidak digunakan untuk melihat tanda-tanda kebesaran-Nya, ia lupa akan dirinya. Ia lupa dari apa ia diciptakan, dari nutfah hina lagi dipancarkan, tapi tidak mau melaksanakan perintah-Nya, bukankah Allah menciptakan jin manusia untuk semata-mata beribadah kepada-Nya. Sungguh terlambat ketika keyakinan itu baru timbul saat berhadapan dengan sang Pencipta….”
P03123S | 813 Muh S | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain